Rencana Batas Kecepatan Australia Ditinggalkan Setelah Adanya Penentangan dari Negara

0
17
Rencana Batas Kecepatan Australia Ditinggalkan Setelah Adanya Penentangan dari Negara

Pemerintah federal Australia telah membatalkan usulannya untuk menurunkan batas kecepatan standar di jalan pedesaan yang tidak memiliki tanda tangan, menyusul penolakan dari menteri negara bagian dan teritori. Rencana tersebut, yang bertujuan untuk mengurangi batas 100 km/jam di jalan tanpa rambu, dianggap tidak praktis karena kekhawatiran akan “pendekatan menyeluruh” terhadap peraturan kecepatan.

Proposal dan Kekhawatiran Asli

Departemen Infrastruktur pada awalnya mempertimbangkan pengurangan batas kecepatan untuk mengatasi meningkatnya kematian di jalan raya di wilayah regional. Saat ini, jalan tanpa tanda di luar zona terbangun biasanya mencapai kecepatan 100 km/jam, meskipun tidak dirawat dengan baik atau tidak diaspal. Departemen ini meminta masukan dari masyarakat, dan menerima sekitar 11.000 masukan, sebelum negara bagian dan teritori menyuarakan penolakan mereka pada pertemuan tanggal 21 November.

“Semua menteri sepakat untuk memastikan tidak ada upaya lebih lanjut yang dilakukan untuk memajukan hal ini,” tegas juru bicara Menteri Transportasi Catherine King.

Langkah ini menyoroti ketegangan yang sudah berlangsung lama antara pengawasan federal dan kontrol negara atas langkah-langkah keselamatan jalan raya. Negara-negara bagian tetap bertanggung jawab untuk menetapkan batas kecepatan dalam yurisdiksi mereka, dan mandat federal yang universal ditolak karena dianggap tidak tepat.

Mengapa Ini Penting: Keselamatan Jalan Pedesaan

Keputusan ini diambil di tengah tren peningkatan kematian di jalan raya yang mengkhawatirkan di pedesaan Australia. Data menunjukkan risiko kecelakaan fatal di jalan-jalan regional sebelas kali lebih tinggi dibandingkan di kota-kota besar, dengan jumlah korban jiwa mencapai puncaknya dalam 15 tahun terakhir. Para ahli berpendapat bahwa kecepatan yang lebih rendah secara signifikan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dalam tabrakan.

Menurut Paul Roberts, wakil direktur Pusat Penelitian Keselamatan Jalan WA, mengurangi kecepatan dari 100km/jam menjadi 70km/jam meningkatkan kemungkinan selamat dari tabrakan langsung dari mendekati nol menjadi 90%. Perdebatan ini menggarisbawahi trade-off antara kecepatan, keselamatan, dan perilaku pengemudi.

Respon Industri

Federasi Jalan Barat menyambut baik keputusan tersebut, dengan alasan bahwa batas kecepatan saja tidak akan mengatasi akar penyebab kecelakaan. Cam Dumesny, CEO federasi, menekankan bahwa “masalah sikap” di kalangan pengemudi adalah faktor penyebab utama. Perspektif industri menunjukkan bahwa penegakan hukum dan pendidikan pengemudi mungkin lebih efektif daripada pembatasan kecepatan total.

Rencana yang ditinggalkan tersebut merupakan bagian dari Rencana Aksi Keselamatan Jalan Nasional 2023-2025 Pemerintah Australia, yang bertujuan untuk melakukan Analisis Dampak Regulasi (RIA) terhadap masalah tersebut. Namun, karena negara-negara menolak proposal tersebut, tindakan lebih lanjut mengenai hal ini telah dihentikan.

Pada akhirnya, keputusan tersebut mencerminkan interaksi yang kompleks antara kebijakan federal, otonomi negara bagian, dan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan keselamatan jalan raya di pedesaan Australia. Perdebatan ini kemungkinan akan terus berlanjut ketika pemerintah berupaya menyeimbangkan kebebasan pengemudi dan kesehatan masyarakat.