Mercedes-Benz Memimpin Penjualan Hibrida Plug-In Meskipun Adopsi EV Tertinggal

0
14

Mercedes-Benz telah muncul sebagai penjual kendaraan listrik hibrida plug-in (PHEV) terkemuka di AS, menguasai 18% pasar pada kuartal ketiga, menurut analisis terbaru yang dilakukan oleh Cox Automotive. Hasil mengejutkan ini menempatkan produsen mobil mewah ini mengungguli raksasa industri seperti Toyota dan Jeep, yang masing-masing menguasai pangsa pasar 12% dan 14%.

Pasar PHEV Tetap Kecil, Namun Signifikan

Meskipun PHEV mewakili 1,8% dari seluruh penjualan kendaraan baru di AS, kinerjanya menunjukkan tren utama dalam perilaku konsumen otomotif. Meskipun terdapat pertumbuhan kendaraan baterai-listrik (BEV), yang kini menyumbang 10,3% dari penjualan baru, PHEV telah mengalami sedikit penurunan popularitas sejak tahun 2022, berkisar antara 1,5% dan 2% dari total penjualan.

Stagnasi ini menyoroti masalah penting: banyak pembeli PHEV yang tidak secara konsisten memanfaatkan kemampuan plug-in, sehingga menunjukkan adanya keterputusan antara teknologi kendaraan dan kebiasaan konsumen. Meskipun Mercedes-Benz menawarkan 12 model hibrida plug-in—termasuk SUV, sedan, dan varian performa tinggi AMG—penggunaan komponen listrik sebenarnya masih belum pasti.

Toyota Mendominasi Penjualan Hibrida Secara Keseluruhan

Meskipun Mercedes-Benz memimpin dalam penjualan PHEV, Toyota terus mendominasi pasar hibrida yang lebih luas dengan pangsa pasar sebesar 46%. Dominasi ini mencerminkan reputasi lama merek tersebut dalam teknologi hibrida, dengan lebih dari 892.000 hibrida terjual hingga September tahun ini. Honda berada di posisi kedua dengan menguasai 18% pasar hybrid, diikuti oleh Ford (10%), Hyundai (9%), dan Kia (6%).

Kesenjangan ini menimbulkan pertanyaan mengenai prioritas konsumen: saat penjualan kendaraan hibrida Toyota sedang booming, PHEV kesulitan mendapatkan daya tarik. Harga PHEV yang lebih tinggi mungkin tidak menjadi hambatan bagi pelanggan Mercedes-Benz, yang mungkin menghargai manfaat lingkungan dan potensi penghematan bahan bakar. Model seperti GLC PHEV, dengan jangkauan listrik hingga 54 mil, dapat mengurangi konsumsi bensin secara signifikan untuk perjalanan jarak pendek.

Menurunnya Mesin Pembakaran Tradisional

Seiring meningkatnya penjualan kendaraan hibrida dan listrik, pangsa kendaraan bermesin pembakaran internal murni (ICE) terus menyusut. Dari 88% pada tahun 2022, kendaraan ICE kini mewakili 75,1% penjualan mobil baru, yang menunjukkan peralihan bertahap namun tak terelakkan dari mesin yang hanya menggunakan bahan bakar bensin.

Tren ini menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar konsumen masih lebih memilih kendaraan tradisional, pertumbuhan pilihan kendaraan listrik dan hibrida terus mengikis dominasi mereka. Pasar otomotif terus berkembang, dengan pabrikan seperti Mercedes-Benz memanfaatkan segmen khusus seperti PHEV sementara Toyota mempertahankan dominasinya di pasar kendaraan hibrida mainstream.

Kesimpulannya, meski pasar PHEV masih kecil, kepemimpinan Mercedes-Benz menunjukkan bahwa merek-merek mewah dapat berkembang di bidang ini dengan menawarkan opsi berperforma tinggi dan sadar lingkungan. Peralihan menuju elektrifikasi, ditambah dengan menurunnya popularitas kendaraan ICE tradisional, menandakan adanya transformasi signifikan dalam industri otomotif.